Kolam pembesaran belut menggunakan kolam permanen yang memiliki ukuran maksimal 500 cm X 500 cm kedalaman 120 cm atau jika menggunakan kolam dari drum bekas atau kolam terpal dengan ukuran 400 cm X 200 cm dengan kedalaman 100 cm. Dengan menggunakan kolam terpal lebih efisien dan mudah dipindahkan dan kondisi air ph ideal bagi belut adalah 5 – 7 dengan suhu air antara 16 – 21 derajat Celcius. Untuk menghindari suhu kolam naik akibat matahari, maka sebaiknya kolam diberi atap atau tanaman, seperti eceng gondok di atas permukaan airnya.
Contents
Masa Panen Ternak Belut
Secara umum, pasar domestik biasanya lebih menyukai belut berukuran kecil, sedangkan pasar ekspor lebih banyak yang menyukai belut berukuran besar. Umumnya ternak belut untuk pembesaran menggunakan bibit berukuran panjang sekitar 10 cm sampai 12 cm yang membutuhkan waktu pemeliharaan sekitar 3 hingga 4 bulan sampai siap panen dan dikonsumsi. Belut yang dikhususkan untuk pasar ekspor biasanya akan dipelihara hingga 6 bulan untuk mendapatkan ukuran yang lebih besar.
Modal Bisnis Belut
Biaya Awal
Terpal kolam 1 pcs = Rp.100.000,-
Timbangan 1 pcs = Rp.100.000,-
Ember 2 pcs =Rp.20.000,-
Jaring belut 2 pcs = Rp.46.000,-
Total = Rp.266.000,-
Biaya Operasional
Bibit belut 3 kg Rp.30.000/kg = Rp.90.000
Pakan 16 kg Rp.50.000/kg = Rp.800.000
Suplemen Organik Cair = Rp.150.000
Jerami air = Rp.200.000
Total = 1.240.000
Omset Budidaya Belut
Bibit belut 3 kg berarti ada 1500 belut yang berpotensi tumbuh, sedangkan selama panen setiap empat bulan dalam satu kg terdapat delapan belut, jadi akan menghasilkan 187 kg dengan asumsi 1500 bibit belut dibagi 8 belut/kg. Setiap 1 kg belut dijual dengan kisaran harga Rp40.000 jadi dapat menghasilkan omset budidaya sebesar Rp 7.480.000, jadi kisaran keuntungan budidaya belut dalam sekali panen, yaitu Rp 7.480.000-Rp 1.240.000=Rp. 6.240.000.
Keuntungan membudidayakan belut
1. Tidak memerlukan modal yang besar
Salah satu keuntungan memulai budidaya adalah biaya yang terjangkau dengan modal yang dibutuhkan tidak begitu banyak. Dengan modal yang terjangkau sekitar 2 juta rupiah sudah dapat mulai membuat kolam, membeli bibit, pakan, dan keperluan lainnya.
2. Belut mudah untuk dipelihara
Keuntungan budidaya ini adalah mudah dalam pemeliharaan karena belut di media seperti lumpur tak membutuhkan perawatan khusus.Hal utama yang dilakukan hanyalah memberikan pakan secara rutin sampai menunggu belut besar siap untuk dipanen.
3. Permintaan pasar yang tinggi
Tingginya permintaan pasar, tentu saja hal ini berkaitan dengan kandungan belut yang cukup tinggi dan bisa diolah menjadi berbagai macam hal. Belut cocok dimasak untuk hidangan berkuah seperti hidangan makan atau bisa dijadikan camilan kering yang lezat, sehingga peluang untuk usaha ini terbuka lebar karena permintaan yang tinggi.
Masalah Penyakit Belut Paling Umum
1. Protozoa
Protozoa sering kali menyerang belut dengan bercak putih yang sering menempel pada tubuh belut yang biasanya menyerang pada bagian insang atau mulut belut.
2. Jamur
Serangan jamur menjadi penyakit pada budidaya belut yang menyerang bagian tubuh belut yang terluka.
3. Bakteri
Bakteri sering kali muncul jika perawatan belut tidak tepat dengan gejala bakteri yang muncul pada belut biasanya ditandai dengan kemunculan bercak merah, lendir, hingga pendarahan.
Foto : Istockphoto/ PicturePartners