Ayam Pelung di masyarakat Indonesia banyak dijadikan sebagai ayam hias dan bukan termasuk kategori ayam ras (buras). Pada umumnya, pemilihan ayam hias unggul akan diseleksi berdasarkan kualitas bulu terbaik.
Berbeda dengan Ayam Pelung, justru pemilihannya berdasarkan pada kualitas kokokan yang ditampilkan. Semakin merdu dan panjang suaranya, maka itulah yang akan dipilih sebagai indukan terbaik untuk dipelihara atau dibudidaya. Mengenal Ayam Pelung, Ayam Domestik dengan Suara Khas Bak Adzan
Lantas, sebenarnya asal – usul Ayam Pelung ini darimana?
Asal Usul Ayam Pelung
Ayam Pelung merupakan jenis ayam yang berasal dari dalam negeri, tepatnya daerah Cianjur, Jawa Barat.
Penangkaran Ayam Pelung awalnya dilakukan pada tahun 1850 oleh seorang tokoh agama sekaligus berprofesi sebagai petani bernama H Djarkasih dari Desa Bunikasih, Warungkondang, Cianjur, Jawa Barat.
Sebelumnya ia telah melakukan pengamatan dalam beberapa waktu tertentu dan menemukan ayam jantan muda yang mempunyai kokokan lebih panjang jika dibandingkan dengan ayam lainnya. Kemudian, ia memutuskan untuk mencoba mengawin silangkan dengan jenis ayam betina biasa.
Hasil dari persilangan tersebut, akhirnya menuai keberhasilan. Beberapa anakan terbukti memiliki suara kokok yang panjang mengalun dan berirama. Lantas, H Djarkasih memberinya nama Ayam Pelung.
Kemasyuran Ayam Pelung juga tersebar hingga ke mancanegara, hingga suatu ketika Putra dari Kaisar Jepang mempunyai ketertarikan yang amat besar dan memutuskan untuk berkunjung ke daerah Warungkondang untuk melihat peternakan Ayam Pelung secara langsung.