Budidaya ikan lele bukan merupakan budidaya yang terlalu sulit. Anda tidak perlu menyiapkan lahan yang luas untuk berlatih budidaya ikan lele. Selain itu, perawatannya mudah dan tidak perlu menunggu lama untuk panen.
Bagi pemula yang ingin belajar budidaya ikan lele, berikut beberapa cara atau tahapan membudidayakab ikan lele yang mudah dilakukan.
Contents
1. Perhatikan Lokasi
Ikan lele seperti yang Anda ketahui merupakan jenis ikan yang mudah perawatannya, karena jenis ikan ini sangat kuat hidup di segala kondisi air. Namun, bukan berarti kualitas air yang digunakan diabaikan. Semakin baik kualitas airnya, maka pertumbuhan ikan lele akan semakin baik.
Suhu yang cocok untuk budidaya lele adalah 26-32oC. Jangan terlalu dangkal, karena akan menghambat proses pencernaan lele. Pada saat yang sama, jika suhunya terlalu tinggi, pencernaan akan terjadi dengan cepat. Hal lain yang harus Anda perhatikan adalah pH. Pastikan kondisi lokasi tetap berada pada kisaran pH 7-8 saat memulai budidaya ikan lele
2. Penyiapan Kolam untuk Budidaya Ikan Lele
Beberapa jenis kolam yang digunakan dalam budidaya ikan lele, yaitu kolam terpal, kolam semen dan kolam tanah liat. Dari ketiga bahan konstruksi kolam tersebut, jenis kolam ini paling murah dan mudah digunakan dalam budidaya ikan lele.
Untuk ukuran kolam, tidak seperti budidaya ikan lainnya, budidaya lele tidak ribet dan sulit. Kolam berukuran 5×2 meter cukup untuk sekitar 1000 bibit ikan lele.
Jika ukuran kolam penangkaran ikan lele lebih besar dari ini, hanya perlu dihitung sesuai dengan kebutuhan daya minimum meteran kolam. Setiap meter persegi kolam penangkaran lele bisa memuat sekitar 100 bibit lele.
Jadi jika kolam yang dibuat untuk pembibitan ikan lele berukuran 7×4 meter, berarti bisa menampung sekitar 2000 ikan lele. Sebaiknya tidak terlalu padat, karena ikan lele mudah terserang penyakit.
3. Pemilihan Bibit Lele yang Berkualitas
Sebelum memilih bibit lele indukan harus dapat membedakan antara bibit lele untuk reproduksi dan penetasan. Untuk benih ikan lele pembesarannya 5-7 cm. Saat memilih, cobalah untuk seragam dalam ukuran. Misal Anda memilih bibit lele berukuran 6 cm, artinya semua bibit lele harus berukuran sama.
Tubuh ikan lele yang berkualitas biasanya seimbang antara kepala dan badan. Selain itu, benih ikan lele tidak boleh cacat, badan mengkilat, gerakan lincah dan sungut berseri (tidak pucat).
4. Persiapan Sebelum Penebaran Ikan Lele di Kolam
Setelah kolam siap, langkah selanjutnya dalam budidaya ikan lele adalah menyiapkan kondisi kolam untuk penebaran ikan lele. Langkah pertama adalah mengisi kolam dengan air bersih dan tidak ada kontaminasi sampah. Isi kolam hingga ketinggian sekitar 60 cm.
Langkah kedua membuat pupuk dari kotoran kambing atau domba. Tempatkan pupuk dalam kantong dengan ukuran 1-1,5 kg/m2. Jika kolam yang Anda buat berukuran 5×2 meter, Anda bisa menggunakan pupuk kandang sekitar 10-15 kg.
Selanjutnya, isi karung dibagi menjadi dua bobot yang sama. Jadi ada dua kantong pupuk kandang dalam satu kolam. Tempatkan pupuk (jangan keluarkan dari kantong) ke dalam kolam. Anda bisa meletakkannya di pinggir atau di tengah, yang terpenting posisi karung melayang dan bebas bergerak.
Setelah seminggu, kumpulkan dua kantong pupuk kandang. Namun, sebelum mengeluarkannya, celupkan kantong ke dalam kolam beberapa kali agar kandungan pupuk terserap sempurna ke dalam air. Setelah kantong terisi penuh, Anda bisa menyebarkan benih lele.
5. Penyemaian Benih Lele
Langkah selanjutnya dalam pembibitan lele adalah penyemaian benih. Sebelum menyebarkan benih ikan lele, masukkan terlebih dahulu ke dalam wadah plastik. Penerapannya dengan cara memiringkan wadah dan mengeluarkan bibit lele sedikit demi sedikit.
Waktu terbaik untuk menebar benih lele adalah pada pagi atau sore hari, karena pada siang hari kondisi air sangat panas sehingga lele bisa mati karena stress.
6. Penyediaan Air dan Pemberian Pakan Ikan Lele
Dalam budidaya ikan lele, setelah dilakukan penyemaian benih ikan lele harus memperhatikan dua hal penting yaitu pemberian air dan pemberian pakan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Tidak dianjurkan untuk mengganti air yang digunakan pada kolam pemeliharaan ikan lele sebelum panen. Kondisi air juga harus tenang dan tenang. Hindari sirkulasi ulang air karena hal ini dapat mengganggu kestabilan pH kolam.
2. Air dapat ditambahkan ke kolam pemijahan ikan lele setelah penambahan benih ikan lele dan pemberian pakan untuk pertama kali. Mengubah beberapa jenis nutrisi, meningkatkannya secara bertahap setiap 20-30 cm hingga akhirnya mencapai 120 cm, yang digunakan hingga panen.
3. Langkah selanjutnya dalam budidaya ikan lele adalah memberi makan ikan lele. Ikan lele harus diberi makan 5-6 kali sehari. Jarak makan sekitar 2-3 jam. Makanlah setelah matahari terbit agar kontaminasi di sekitar pemeliharaan lele hilang sebelum terkena sinar matahari.
4. Jangan memberi makan lele saat hujan, karena air hujan dapat menambah asam pada makanan. Pakan yang terkontaminasi mengganggu kesehatan lele. Jadi tunggu sampai hujan reda jika ingin menawarkan umpan di peternakan lele.
7. Saatnya Panen
Budidaya ikan lele merupakan budidaya hanya berlangsung 2-3 bulan. Pada saat panen, 1 kg lele sudah menjadi 7-8 ekor. Gunakan alat pemanen yang halus dan halus untuk menghindari lele lecet.
Cara mengatasinya yaitu dengan terlebih dahulu mengurangi air pada kolam. Kemudian tangkap lele di selokan dan letakkan di wadah plastik. Jaring juga dapat digunakan bila kolam cukup.