Untuk pemula yang tertarik dan akan memulai usaha beternak ayam arab petelur skala rumahan bisnis ini sangat menggiurkan melihat potensi dari sisi keuntungan dan dinilai mudah dalam perawatannya. Banyak peternak yang mulai melirik usaha budidaya ayam arab petelur meskipun dalam skala kecil atau rumahan yang dinilai sangat menguntungkan. Kualitas telur ayam arab lebih baik dibandingkan jenis ayam petelur lainnya bahkan secara fisik, telur ayam arab sama dengan telur ayam kampung dan banyak dicari oleh masyarakat.
Ayam arab petelur mempunyai produktivitas telur yang semakin meningkat dan akan terus menghasilkan telur selama 2 tahun bahkan lebih. Ayam arab bisa menghasilkan telur sebanyak 190 hingga 250 butir telur dalam setahun dengan butir telur yang memiliki berat 40 sampai 45 gram. Sehingga, membuat para peternak lebih memilih ayam arab petelur karana peluang keuntungan yang cukup besar.
Contents
Keunggulan Ayam Arab
1. Memiliki produktivitas telur yang tinggi
Cara pemeliharaannya yang murah sebab biaya operasional tidak banyak karena harganya yang murah baik telur maupun dagingnya, sehingga hal ini membuat ayam arab menjadi ayam yang sangat populer untuk konsumsi. Telur ayam arab ini juga termasuk telur yang memiliki kolesterol rendah dan cangkang tebal, sehingga memiliki daya simpan yang lebih lama dan memiliki kuning telur yang lebih besar.
2. Harga yang Cukup Tinggi
Mengenai harga ayam arab berkisar antara Rp 45 ribu hingga Rp 50 ribu untuk ayam betina yang siap bertelur, sedangkan untuk ayam jantan harganya berkisar antara Rp 65 ribu hingga Rp 70 ribu. Untuk harga telurnya tentu berbeda tiap daerah tetapi untuk harga rata-rata telur ini biasanya adalah Rp 1.300 hingga Rp 1.600 untuk telur konsumsi, sedangkan untuk telur tetas antara Rp 2.000 hingga Rp 2.500 dan jika ingin membeli anakan ayam arab dijual dengan harga sekitar Rp 10.000.
Tahapan Budidaya Ayam Arab
1. Memilih Bibit Ayam Arab yang Tepat
Agar tujuan budidaya dapat tercapai tanpa kerugian besar, pembudidaya harus memilih bibit yang terbukti unggul dan sehat yang dapat dilihat dari keadaan fisik dan tingkah lakunya. Anak ayam yang terbukti sehat biasanya terlihat aktif bergerak dan sudah pasti dia sehat dan tidak memiliki cacat tubuh. Kalau anak ayam yang sehat, pasti bulunya tidak akan terlihat kusam dan bagian anusnya bersih dari kotoran yang menempel dengan bulu yang menutupi sekujur tubuhnya secara penuh.
2. Mempersiapkan Kandang untuk Budidaya
Dengan memutuskan melakukan budidaya ayam arab, maka harus menyediakan kandangnya, terutama bagi bibit ayam arab yang muda karena akan repot kalau dibiarkan lepas begitu saja. Bentuk kandangnya bisa disamakan dengan kandang ayam umumnya yang sebaiknya dibangun menghadap matahari terbit agar mendapat penyinaran yang cukup di pagi hari. Kebersihan kandang juga akan berpengaruh terhadap kualitas telur yang dihasilkan oleh ayam arab dengan kandang ayam yang dibedakan menjadi 3 macamnya, yaitu kandang indukan untuk membesarkan bibit ayam arab hingga berusia 1 bulan. Kandang litter digunakan untuk pembesaran bibit ayam dengan ukuran 4 x 4 x 2,5 meter. Lalu, kandang baterai dengan ukuran panjang 25 cm x lebar 25 cm dan tinggi bagian depan 35 cm x tinggi bagian belakang 28 cm.
3. Perhatikan Kandungan Nutrisi Pakan
Pakan yang diberikan bisa berupa pakan organik berupa sayur-sayuran dan umbi-umbian maupun pakan buatan pabrik yang biasanya berbentuk voer atau dedak. Ayam arab biasanya dibudidayakan untuk menghasilkan telur dalam jumlah banyak dan berkualitas, maka kandungan protein pakannya harus tinggi. Jika kandungan protein sedikit, maka akan berdampak terhadap kualitas cangkang telurnya yang menjadi tipis dan mudah pecah. Waktu pemberian pakan diberikan sebanyak 2 kali dalam sehari yaitu di pagi dan siang hari dengan porsi 80 sampai 90 gram per ekor ayam dalam sehari, sehingga produksi telurnya akan tinggi.
4. Pengelolaan Reproduksi Budidaya Ayam Arab
Perlu diketahui bahwa ayam arab jantan mempunyai daya seksualitas yang tinggi dan bisa kawin sebanyak 3 kali hanya dalam 15 menit, sehingga biasanya 1 ekor ayam arab jantan ditempatkan dengan 8 ekor ayam betina di satu kandang yang sama. Ayam arab betina memiliki daya produksi telur yang tinggi bahkan hampir 90% namun tidak suka mengerami.
5. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Ayam arab tidak mudah terserang penyakit karena memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik dari ayam jenis lainnya, tapi tentu harus dilakukan pencegahan dengan cara menjaga kebersihan kandang salah satunya. Biasanya penyakit yang menyerang ayam arab adalah ND dan pesau samar yang disebabkan oleh virus dan belum ditemukan obatnya, sehingga harus melakukan pencegahan dengan memberikan vaksinasi rutin pada ayam arab.
6. Panen dan Sterilisasi Kandang
Ayam arab pedaging bisa dipanen setelah berumur 3-4 bulan dengan bobot rata-rata yang bisa dihasilkan untuk setiap satu ekor mencapai 1,8-2 kg dan bisa langsung didistribusikan ke restoran atau menjualnya ke pasar tradisional. Setelah melakukan panen dan pengosongan kandang, maka lakukan pembersihan dan sanitasi untuk menghilangkan penyakit yang bisa menjangkiti ayam berikutnya. Semprot kandang dengan menggunakan air bertekanan dan gosok lantai kandang hingga kotorannya hilang serta menyemprot dengan cairan formalin.
Analisis Usaha Ternak Ayam Arab
Dalam memulai ternak ayam arab bisa memulainya dengan jumlah sesuai kemampuan serta keadaan dan berikut adalah analisis sederhana bisnis ternak ayam arab dengan asumsi pemeliharaan 1000 ekor, sebagai berikut:
Modal Awal
Bangunan serta kandang = Rp. 35.000.000,00
Ayam arab mulai produksi Rp. 60.000 x 1000 = Rp. 60.000.000,00.
Total Modal Awal = Rp. 95.000.000,00.
Biaya Operasional
Pakan harian 85 gr x 1000 x Rp. 6,5/ gr = Rp. 552.500,00
Obat-obatan Rp. 20 x 1000 = Rp. 20.000,00
Tenaga kerja = Rp. 30.000,00
Total Biaya Operasional = Rp. 602.500,00
Pendapatan Harian
Pendapatan telur/rata-rata = 1.000 ekor x 55% = 550 butir/ hari
Omset harian = Rp. 1.800 x 550 butir telur ayam arab = Rp. 990.000,00
Keuntungan harian = Rp. 990.000,00 – Rp. 602.500,00 = Rp. 387.500,00
Keuntungan per bulannya = Rp. 387.500,00 x 30 hari = Rp. 11.625.000,00.
Masalah yang Sering Dihadapi
1. Teknis Pengelolaan yang Kurang Tepat
Sebelum memulai bisnis ayam petelur sebaiknya pahami terlebih dahulu bagaimana teknis pengelolaannya karena jika salah dalam pengelolaan ini, ayam yang dipelihara bisa mengalami stres dan menyebabkan kematian atau gagal panen. Kandang yang tidak bersih akan menyebabkan penyakit bagi ayam, sehingga perlu mengetahui cara merawat ayam dengan baik agar terhindar dari kegagalan bisnis ayam petelur.
2. Persaingan Pasar
Bisnis ayam petelur sudah mulai banyak memiliki kompetitor, karena banyak yang tergiur dengan keuntungannya dan banyaknya pengusaha yang menjalankan bisnis ini menyebabkan hasil produksi selalu di atas permintaan dan harga telur sering mengalami penurunan.
3. Harga yang Tidak Stabil
Ketidakstabilan harga menjadi salah satu faktor serius yang harus bisa diatasi karena harga jual telur ayam bisa berubah sewaktu-waktu tergantung dari permintaan pasar dan bisa juga melambung tinggi ketika hari-hari tertentu, sedangkan ketika hari biasa, daya beli masyarakat cenderung berkurang karena merasa jenuh.