Rumput odot atau yang sering disebut dengan rumput gajah mini, merupakan salah satu dari sekian banyak varietas rumput gajah (Pennisetum Purpureum). Rumput odot merupaakan merupakan varietas yang relatif baru hasil seleksi genetik dari beberpa varietas rumput gajah. Rumput odot memiliki karekteristik tinggi tanaman yang lebih rendah dibanding dengan varietas rumput gajah lainnya. Tinggi tanaman rumput odot berkisar 95 cm hingga 110 cm pada usia panen 60 hari. Hal ini karena panjang batang dan ruas rumput odot relatif lebih pendek dibanding dengan rumput gajah. Diketahui bahwa panjang batang rumput odot hanya mencapai 13.7 cm – 41,4 cm, panjang ruas rumput odot hanya mencapai 2,41 cm.
Contents
Kandungan Nutrisi Rumput Odot
Secara kandungan nutrisi bagi hewan ruminansia, rumput Odot termasuk unggul dalam aspek kandungan protein dibandingkan jenis rumput lainnya. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia mencatat rumput Odot memiliki kadar lemak daun 2,72 persen, kadar lemak batang 0,91 persen, protein kasar batang 8,1 persen, protein kasar daun 14,35 persen, tingkat kecernaan batang 62,65 persen, tingkat kecernaan daun 72,68 persen, serta protein kasar 14 persen.
Ciri-Ciri Rumput Odot
Rumput Odot pada umumnya seperti rumput gajah, namun rumput odot mempunyai ciri dan karakteristik berbeda dengan rumput yang lain. Berikut ini ciri-ciri rumput odot sebagai berikut :
- Pertumbuhan cepat
- Tumbuh berumpun dan bertunas atau rhizoma
- Perakaran kuat dan dalam
- Daun dan batang halus tidak berbulu
- Batang lunak mudah dimakan ternak
Karakter dari Rumput Odot
Karakteristik lain yang dimiliki rumput odot adalah varietas rumput gajah yang memiliki proporsi daun lebih tinggi dibanding proporsi batang. Ditinjau dari segi kualitas tanaman, rumput odot memiliki kandungan nutrisi dan nilai kecernaan yang lebih tinggi dibanding varietas rumput gajah lainya.Tingginya kandungan nutrisi rumput odot ini erat kaitanya dengan imbangan daun rumput odot yang lebih tinggi dibanding batang. Hal ini karena daun memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dibanding dengan batang. Nilai kecernaan daunpun diketahui lebih tinggi dibanding dengan batang. Umumnya tanaman dengan proporsi daun yang lebih tinggi memiliki nilai pemanfaatan oleh ternak lebih tinggi. Hal ini karena tanaman dengan proporsi daun yang tinggi lebih disukai oleh ternak dan nilai kecernaanyapun juga lebih tinggi. Sehingga aplikasi sebagai pakan ternakpun akan lebih efisien.