Mengetahui standar FCR ikan lele membuka informasi tentang rasio pakan terhadap berat badan. Informasi ini juga terkait dengan nilai ekonomi efisiensi pertumbuhan gizi. Diketahui bahwa kebutuhan konsumsi nutrien produksi akuakultur bisa lebih dari 50%.
Mampu mengefisiensikan jumlah nutrisi yang berubah menjadi berat berarti manfaat besar. FCR juga menunjukkan kualitas pakan, kemampuan SDM mengelola pakan dan kesehatan ikan, serta efektivitas biaya pemberian pakan.
Semakin rendah FCR, semakin rendah biaya pakan untuk menghasilkan 1 kilogram daging. Secara lebih luas, keberhasilan efisiensi nutrisi dapat berarti baik efisiensi sistem pertanian maupun kapasitas efisiensi biologis yang berkaitan dengan dampak lingkungan.
Nilai FCR yang Ideal
Nilai FCR bervariasi menurut spesies dan ukuran ikan. FCR udang normal adalah antara 1,2 dan 1,5. Semakin rendah nilai FCR, semakin tinggi keuntungannya. Untuk ikan, FCR yang baik adalah antara 1,5 dan 2. Untuk efisiensi pertanian dan ekonomi, FCR lebih besar dari 2 tidak dianjurkan. Untuk lele atau nila, FCR bisa 1,8 atau kurang.
Di toko lele, nilai konversi pakan adalah 1,0-1,2. Salmon Atlantik dan trout pelangi memiliki FCR antara 1,0 dan 1,2 karena kedua spesies ini membutuhkan lebih banyak protein, lemak, dan rendah serat. Nilai FCR bisa kurang dari 1 jika ikan dipelihara di kolam dengan nutrisi alami yang tinggi.
Ikan lele dapat memakan pakan alami dan pelet. Namun, mencapai FCR <<1 sangat sulit karena ikan juga perlu menggunakan makanan untuk metabolisme, pencernaan, pernapasan, stimulasi termal, osmoregulasi, energi, dan aktivitas kehidupan lainnya. FCR bervariasi dengan spesies, ukuran, aktivitas penangkapan ikan, parameter lingkungan dan sistem budidaya.